Selasa, 28 Oktober 2008

BENGKULEN AWARDS 2009

Bengkulen Awards 2009
By. Agus Setiyanto
Bengkulen Award 2008 yang digelar oleh Taman Budaya Bengkulu pada tanggal 1 Maret 2008 yang lalu, telah meninggalkan beberapa catatan penting. Beberapa catatan penting dan menarik antara lain : (1). bahwa Bengkulen Award tidak sekedar event pemberian penghargaan kepada seniman daerah berprestasi, tetapi sekaligus sebagai ajang festival – promosi kesenian daerah – karena menampilkan atraksi kesenian yang mewakili dari masing-masing daerah -kabupaten ; (2). bahwa Bengkulen Award mampu menciptakan hubungan – kontak dialogis antar seniman dalam bingkai keragaman kesenian daerah; (2). bahwa Bengkulen Award mampu menciptakan suasana keharmonisan antar pelaku seni (seniman) dengan petingginya – bahkan Bupati dan Wakil Bupati Kepahiang pun hadir dalam event kesenian tersebut; (3). bahwa Bengkulen Award mempunyai peran strategis sebagai penguatan jatidiri-identitas kebudayaan daerah ditengah terpaan budaya global yang semakin dahsyat; (4) bahwa Bengkulen award cukup strategis sebagai upaya peningkatan daya tarik wisatawan – yang ingin menikmati atraksi seni budaya daerah Bengkulu; (5) Dan yang tak kalah pentingnya, bahwa Bengkulen Award 2008 mampu memposisikan diri sebagai sebuah kearifan lokal (local wisdom) – karena tanpa dukungan dana APBD ternyata mampu menggerakkan kesadaran kebudayaan masyarakatnya. Dengan kata lain, bahwa gerakan tersebut merupakan kesadaran bersama antara para petinggi di tingkat kabupaten dengan masyarakat seniman di daerahnya.
Jika saja event dengan label “Bengkulen Award” ini dapat diselenggarakan secara rutin – berkesinambungan setiap tahunnya, maka sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai ikon budaya – masuk destinasi pariwisata unggulan - serta menambah satu kredit point disamping ikon budaya Tabot yang sudah membumi. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk membuka ruang kerjasama – sponsorship dengan pihak ketiga – sebut saja misalnya dengan pihak pemerintah Inggris melalui kedutaan besarnya, karena dalam catatan sejarah, bukankah nama Bengkulen adalah nama yang pertama kali disebut oleh bangsa Inggris ketika datang ke Bengkulu.
Disamping itu, event Bengkulen Award juga dapat diselenggarakan secara bergiliran di daerah kabupaten. Tentu saja ini harus melalui garis koordinasi yang jelas. Bisa saja pihak Dinas Pariwisata Propinsi melakukan rakor (rapat koorddinasi) dengan dinas Pariwisata tingkat kabupaten/kota untuk membahas event ini.
Bisa jadi Bengkulen Awards 2009 diselenggarakan di Kabupaten Lebong dibarengkan dengan agenda budaya Kedurei Agungnya – atau di Kepahiang dibarengkan dengan agenda Festival Melayu Serumpunnya – bisa di Rejang Lebong dengan bungkus agenda festival Seni Budaya Rejang Lebong – Bahkan bisa jadi di Seluma dengan event Festival Rejungnya. Atau digabungkan dengan Festival Nandai di Bengkulu Selatan.
Dan jika nanti Taman Budaya Bengkulu bergabung dengan Dinas Pariwisata Propinsi Bengkulu, diharapkan event Bengkulen Awards 2009 ini dapat diselenggarakan dan dipayungi langsung oleh Dinas Pariwisata Propinsi Bengkulu. Tentunya, Bengkulen Award 2009 akan semakin meriah dan semakin luas gaungnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kedepannya, bisda dikembangkan menjadi event tingkat Sumatera – sebut saja “Sumatera Awards.”
Bengkulen Award 2009 nanti diharapkan tidak hanya mampu memberikan penghargaan kepada para seniman –budayawan daerah saja, tetapi juga para tokoh masyarakat di berbagai bidang, misalnya agamawan, cendikiawan, politikus, negarawan, usahawan, dan sejenisnya baik yang ada di Bengkulu maupun yang berada di luar Bengkulu – yang dianggap telah memberikan kontribusi bagi pembangunan di Propinsi Bengkulu – dan tentunya yang telah mengharumkan nama Bengkulu. Dan mungkin nanti namanya menjadi Bengkulen Awards 2009, karena banyak penghargaannya. Bengkulen Award 2008, kemarin juga sudah mencoba memberikan penghargaan kepada Hudan Hidayat, seorang cerpenis tingkat nasional yang karya-karyanya sudah bertebaran diberbagai media. Pemberian penghargaan Bengkulen Award ternyata juga mampu menggugah kesadaran untuk merasa lebih memiliki Bengkulu – SEKIAN !

1 komentar:

Jowo bengkulu mengatakan...

Izin komentar.
Dulu bapak saya pentas seni wayang di acara pasdokarma unib, Dapat T-shirt lengan panjang warna hijau tosca bertuliskan pasdokarma unib. Keren.
Masa kecil saya tahun 2000an masih teringat